Pengaruh Warna Terhadap Performansi Kerja (2)
Definisi Warna
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer.
Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-740 nanometer dengan pembagian warna sebagai berikut :
Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.
Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.
Nilai warna, ditentukan oleh tingkat kecerahan maupun kesuraman warna. Nilai ini dipengaruhi oleh penambahan putih ataupun hitam. Di dalam sistem RGB, nilai ini ditentukan oleh penambahan komponen merah, biru, dan hijau dalam komposisi yang tepat sama walaupun tidak harus penuh seratus persen.
Secara umum warna dikelompokkan menjadi empat kelompok:
- Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.
- Warna kontras, adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga.
- Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat, marah dsb. Warna panas mengesankan jarak yang dekat.
- Warna dingin, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, nyaman dsb. Warna sejuk mengesankan jarak yang jauh.
Penggunaan Warna
Permainan warna banyak diterapkan di dalam kehidupan terutama dalam desain baik desain produk, interior, fashion dan sebagainya. Permainan warna dalam desain memberi dampak psikologis bagi pengamat dan pemakainya, misalnya warna merah memberi kesan merangsang, kuning memberi kesan luas dan terang, hijau atau biru memberi suasana sejuk dan segar, gelap memberi kesan sempit, permainan warna-warna terang memberi kesan luas.
Selain itu warna dapat mempengaruhi penerangan kantor, warna juga dapat mempengaruhi perasaan kita serta warna dapat juga mempercantik kantor. Kualitas warna dapat mempengaruhi emosi dan dapat pula menimbulkan perasaan senang maupun tidak senang. Penggunaan warna yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat dapat memberikan kesan gembira, ketenangan bekerja juga mencegah kesilauan yang ditimbulkan oleh cahaya yang berlebihan.
Warna tidak hanya mempercantik tempat kerja tetapi juga memperbaiki kondisi-kondisi didalam dimana pekerjaan itu dilakukan. Karena itu keuntungan penggunaan warna yang tepat adalah tidak hanya bersifat keindahan dan psikologis, tetapi juga bersifat ekonomis. (Moekijat 2002).
Keuntungan penggunaan warna yang baik adalah:
- Memungkinkan tempat kerja menjadi tampak menyenangkan dan menarik pemandangan.
- Mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap produktivitas pekerja.
(Moekijat 2002)
Masih berkaitan dengan penggunaan warna, para ahli warna membuktikan bahwa warna dapat membantu proses penyembuhan. Beberapa kebudayaan kuno, termasuk orang-orang Mesir dan Cina, mempraktekan chromotherapy, atau penggunaan warna untuk penyembuhan.
Chromotherapy merupakan terapi suportif yang dapat mendukung terapi utama. Menurut praktisi chromoterapy, penyebab dari beberapa penyakit dapat diketahui dari pengurangan warna-warna tertentu dari sistem dalam tubuh manusia.
Chromoterapy, kadang-kadang disebut terapi warna atau colorology, merupakan metode obat alternatif dan masih digunakan sampai saat ini. Seorang dokter (praktisi terapi) yang terlatih dalam chromoterapy dapat menggunakan warna dan cahaya untuk menyeimbangkan energi dalam tubuh seseorang yang mengalami kekurangan baik fisik, emosi, spiritual, maupun mental. Terapi cahaya terbukti dapat meringankan penyakit depresi yang tinggi.
Arti Warna
Persepsi arti warna merupakan hal yang subyektif. Ada beberapa efek atau arti warna yang memiliki makna universal, misalnya warna merah dikenal hangat dan dianggap membangkitkan emosi mulai dari perasaan hangat dan nyaman sampai perasaan marah dan permusuhan.
Setiap warna memiliki makna dan arti tertentu. Katakanlah warna merah berarti 'bahaya' dan warna biru melambangkan 'kebebasan hidup'. Namun fungsi warna tidak hanya sampai di situ. Menurut penelitian, otak juga bereaksi pada jenis warna. Warna memberikan efek bawah sadar yang tidak disadari oleh banyak orang. Ilmu psikologi berusaha mencari tahu dampak warna bagi alam bawah sadar manusia.
Berikut arti dan sifat-sifat universal enam warna utama dalam spektrum warna yang dapat dilihat manusia ditambah warna putih dan hitam ditinjau dari berbagai aspek seperti aesthetic, psychological, physiological, associative, dan symbolic, terutama dilihat dari aspek psikologi atau kognitif :
Penelitian Warna yang Telah Dilakukan
Penelitian terbaru dari jurnal 'Science' (Ravi Mehta & Juliet Zhu, University of British Columbia, Canada) mengungkap, seseorang patut waspada terhadap warna tertentu. Warna merah dan biru diduga dapat menyulut reaksi otak yang signifikan dari warna lain dan berbeda-beda. Warna merah bisa meningkatkan konsentrasi otak pada hal-hal detail, sedangkan warna biru memicu kreativitas. Hal itu tergantung dari aktivitas yang dikerjakan individu tersebut. Contohnya, para pelajar mampu mengingat lebih banyak huruf ketika objek tulisan berada pada layar berwarna merah. Warna merah itu ibaratnya bagai susunan batu-bata. Pelajar yang melihat tulisan pada layar merah secara praktis otak mereka akan lebih tersusun. Logikanya, otak mereka akan lebih tersusun layaknya bangunan rumah yang tersusun dari tumpukan batu-bata. Lain halnya dengan warna biru. Individu yang melihat warna biru diyakini meningkatkan energi kreatifitas.
Penelitan terhadap dampak warna juga dilakukan dalam lingkup periklanan. Individu yang melihat iklan dengan latar berwarna merah akan lebih waspada. Mereka akan terkonsentrasi pada hal-hal yang perlu dihindari. Sementara, individu yang melihat warna biru akan lebih tertarik menyikapi kreatifitas iklan tersebut. Mereka akan melihat sisi kreatif iklan yang menawarkan wisata, dibanding memuji lensa kamera apa yang dipakai untuk membuat iklan tersebut. Sejak lama kita memahami, merah berarti menghindari bahaya. Warna merah dapat membuat seseorang mengerjakan tugas yang memerlukan tingkat ketelitian tinggi. Merah membantu seseorang dalam mengingat, mengoreksi bacaan, membaca peringatan bahaya. Sementara, orang-orang yang terasosiasi warna biru mencerminkan kebebasan, kedamaian, dan mengeksplorasi kreatifitas. Biru dapat memicu motivasi dalam diri seseorang. Kebanyakan penelitian warna dilakukan terhadap warna merah. Contohnya, seragam olahraga paling cocok menggunakan warna merah karena memancarkan aura mengintimidasi, bahkan individu / tim olahraga yang menggunakan kostum merah lebih dominan dalam olahraga dan lebih sering menang (NewScientist, 2009). Merah juga merupakan warna yang menjadi simbol hari Kasih Sayang, atau Valentine. Para pria menganggap perempuan terlihat lebih sensual jika mengenakan busana merah, dibanding warna lainnya.
Theo Gimbel, dari Sekolah Terapi Warna Inggris dan psikolog A.S. Martin C.V. telah malakukan percobaan terhadap beberapa orang. Konsep teorinya, semua warna memberikan getaran yang berbeda dan mempunyai pengaruh baik atau buruk terhadap tubuh manusia, juga dapat dipakai untuk mengubah perasaan hati seseorang.
Berdasarkan penelitian, apabila sesorang memasuki ruangan bercat biru, tekanan darahnya turun sedikit, detak jantung dan tarikan nafasnya lemah. Sebaliknya dalam ruangan yang berdominasi warna merah, tekanan darahnya naik, detak jantung dan tarikan nafasnya-pun meningkat.
Maka dari itu warna biru digunakan untuk penyembuhan penyakit sulit tidur, tekanan darah tinggi atau kelainan kulit. Warna merah untuk menyembuhkan kurang darah dan mengatasi kebotakan, sementara kuning untuk menyembuhkan sembelit dan rematik. Selain itu warna dapat membantu program diet. Warna merah misalnya amat membantu menurunkan berat badan, karena itu sebaiknya program diet menyertakan makanan yang berwarna merah sebanyak mungkin, seperti radis, bit dan sayuran berwarna merah lainya.
from ergofit.blogspot.com (dulu ergonomimakmur.co.cc
2 comments: